Ingin Memulai Bisnis Event Organizer? M. Reza Abdullah Punya Saran Bagi Para Pemula

M. Reza Abdullah

Bisnis event organizer dan industri MICE (Meeting, Incentive, Conference, dan Exhibition) menjadi peluang yang sangat menjanjikan belakangan ini. Pasca pandemic Covid-19 yang menghantam dunia dan Indonesia 2 belakangan, saat ini dunia event mulai kembali tumbuh bergeliat. Di Indonesia sendiri, mulai dari event skala lokal, nasional, hingga internasional semakin rutin digelar di berbagai tempat.

Untuk yang ingin masuk ke dalam industri event organizer, wajib mengenal salah satu pemain senior bernama Muhammad Reza Abdullah. Nama M.Reza Abdullah sudah tak perlu diragukan lagi kiprahnya dalam dunia event organizer.

Presiden Direktur PT Royalindo Expoduta ini sudah tak terhitung lagi prestasinya dalam menggelar event skala nasional hingga internasional. Tercatat beberapa event internasional seperti Annual Meeting International Monetary Fund (IMF) di Indonesia pada 2018, 12th Bali Democracy Forum pada 2019, acara pembukaan dan penutupan PON Papua 2021, hingga yang terkini ambil bagian dari rangkaian KTT G20 di Nusa Dua Bali.

Dengan segenap jam terbang dan kemampuannya yang mumpuni dalam bidang penyelenggaraan event, pastinya sosok M.Reza Abdullah ini layak dijadikan panutan untuk yang sedang menjalani usaha serupa. Jadi untuk yang sedang menjalankan atau baru akan merintis usaha event organizer, berikut saran yang sangat konstruksif dari Reza.

Pertahankan Kualitas dan Jangan Terlalu Bermain Harga

Menjaga kualitas produk tentunya jadi pilar utama keberhasilan sebuah usaha ataupun bisnis yang dijalani. Dalam bisnis event organizer pun berlaku hal yang sama, yakni harus tetap menjaga kualitas jasa produknya. Salah satu cara yang harus dilakukan adalah dengan menetapkan standar kualitas terbaik dan tetapkan kisaran harga sesuai dengan kualitas tersebut.

“Kalau saya perhatikan, beberapa EO pemula sering banget banting harga demi mendapatkan proyek dan lelang. Hal itu sangat disayangkan, karena dengan banting harga sama saja merusak kualitas yang akan disajikan,” ujar pria bergelar Master of Science (MSc) bidang Architecture and Tourism Planning ini.

Jadi jangan terlalu bermain harga tanpa memperhatikan kualitas jasa yang ditawarkan. Tidak masalah untuk menetapkan besaran harga yang agak cukup tinggi, selama berkomitmen menghasilkan produk jasa yang berkualitas.

Dalam menentukan besaran harganya juga harus memperhitungkan berbagai macam kemungkinan dan kebutuhan yang tak terduga nantinya. Sebab dalam lelang pun terkadang belum menjamin bahwa semua kebutuhan dan barang untuk perlengkapan acara sudah tersedia sepenuhnya.

Jangan hanya demi memenangkan proyek dalam sebuah lelang, sampai rela memasang harga yang tidak masuk akal dan mengurangi kualitas produk jasanya. Tentunya hal tersebut hanya akan membuat malu dan menghancurkan industri ini sendiri. Terlebih dalam event-event sekelas internasional yang tentunya semakin banyak sorotan tertuju padanya.

Jalin Komunikasi dan Relasi yang Baik dengan Vendor

Saran selanjutnya, demi kelancaran dalam menjalankan proyek event adalah dengan menjalin hubungan baik dan kedekatan dengan vendor yang sudah terpercaya. Rasa saling percaya antara EO dan vendor ini akan menjamin kualitas setiap acara yang diselenggarakan.

“Demi menjaga kualitas, kami di Royalindo bukan perusahaan yang suka ganti-ganti vendor. Bisa dilihat sendiri, pekerjaan yang saya (Reza) handle, maupun direktur lain handle semua akan sama saja kualitasnya. Jangan karena demi menghemat anggaran, sampai rela mengganti-ganti vendor yang malah menurunkan kualitas proyeknya,” ungkap pria pemilik akun Instagram @muhrezaabdullah ini.

Relasi bisnis yang sudah berjalan dengan asas saling percaya tentunya akan memudahkan dalam segala hal pekerjaannya. Bahkan bukan tak mungkin, pihak vendor pun akan memberi potongan biaya dan keringanan lainnya kepada EO jika rasa saling percaya tersebut sudah terjalin baik. Sehingga, kualitas tetap terjaga sembari biaya bisa sedikit dikompromikan.